TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Bidang Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid mengatakan ingin memasangkan figur nasionalis dan figur santri dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Hal ini disampaikan karena hingga saat ini Golkar belum menentukan calon yang akan diusung di pilgub Jateng 2018.
"Golkar lebih condong untuk menyandingkan dua figur itu (Naionalis dan santri)," kata Nusron di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada Kamis, 21 Desember 2017.
Menurut Nusron, wilayah Jawa Tengah terbagi menjadi dua karakter pemilih. Di bagian pantura (pantai utara Jawa), kata dia, mayoritas pemilih berlatarbelakang santri. Sementara di bagian selatan, karakteristik mayoritas pemilih lebih kepada nasionalis.
Baca: Bikin Poros Baru di Pilgub Jateng, Golkar Dekati PKB dan PDIP
Nusron mengatakan ada dua skenario yang bisa lakukan, entah menjadikan figur nasionalis sebagai bakal calon gubernur dengan wakil dari figur santri, atau sebaliknya. "Kami ingin mengusulkan kombinasi mewakili kelompok santri dan nasionalis yang dalam hal ini adalah figur yang priayi dan abangan," kata dia.
Untuk figur nasionalis, Golkar sudah memiliki rekomendasi tersendiri. Menurut Nurdin, Kepala Badan Narkotika Nasional Busi Waseso yang sebelumnya dikabarkan akan diusung Golkar merupakan sosok yang tepat untuk mewakili kaum nasionalis.
Soal koalisi dan pengusungan calon dalam Pilgub Jateng 2018, Nusron mengatakan masih menjalin komunikasi dengan partai lain. Partai itu, kata Nusron, adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa. “Yang jelas kami tidak ikut koalisinya Pak Sudirman Said (yang diusung oleh Gerindra dan PAN),” ujarnya.
Baca: Pilgub Jateng 2018, Nusron Wahid: Golkar Bikin Poros Sendiri
Menjelang pilkada Jawa Tengah, Golkar memiliki dua opsi koalisi. Pertama, koalisi dengan PKB, PPP, dan NasDem. Kedua, melakukan koalisi dengan PDIP.
Untuk koalisi bersama PKB, PPP, dan NasDem, kata Nusron, Golkar bertujuan membangun poros koalisi baru. Sabtu, pekan lalu, 16 Desember 2017, ia mengatakan Golkar bersama partai yang diajak berkoalisi sedang mencatat nama-nama yang masuk bursa koalisi. Nama-nama yang masuk itu dianggap berkompeten bertarung dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018, baik sebagai wakil maupun gubernur.
Nusron menyebutkan banyak nama bakal calon dalam pilgub Jateng di poros barunya, di antaranya Kepala BNN Budi Waseso; mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jaffar; dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Akhmad Muqowam. Adapun nama wakil gubernur yang masuk adalah Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Golkar Aryanti Dewi, Sekretaris Golkar Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dan Bupati Batang Wihaji.