TEMPO.CO, Semarang - Ketua Bidang Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid mengatakan partainya akan membentuk poros sendiri dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah atau pilgub Jateng 2018. Partai Golkar mengklaim menjadi pelopor terbentuknya poros baru tersebut bersama Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah.
"Kita mencoba komunikasi dengan PKB, PPP (Partai Persatuan Pembangunan), dan NasDem untuk membuat poros baru di Jateng dengan memunculkan figur alternatif yang ada," kata Nusron di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Jawa Tengah, Sabtu, 16 Desember 2017.
Baca juga: Sudirman Maju Pilgub Jateng, Pengamat: Sulit Kalau Lawan Ganjar
Golkar bersama partai yang diajak berkoalisi sedang mencatat nama-nama yang masuk bursa koalisi. Nama-nama yang masuk itu dianggap berkompeten bertarung dalam pilgub Jateng 2018, baik sebagai wakil maupun gubernur.
"Kalau partainya sudah mengerucut, tapi tokohnya belum. Januari akan kami umumkan," ucap Nusron.
Nusron menyebutkan banyak nama bakal calon gubernur di poros barunya, di antaranya Kepala BNN Budi Waseso; mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jaffar; dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Akhmad Muqowam. Adapun nama wakil gubernur yang masuk adalah Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Golkar Aryanti Dewi, Sekretaris Golkar Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dan Bupati Batang Wihaji.
Gerindra dan Partai Amanat Nasional telah resmi mengumumkan mencalonkan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, sebagai gubernur dalam pilgub Jateng 2018. Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bakal mendeklarasikan calonnya pada awal Januari mendatang.
"Golkar tidak akan menjadi partai pengikut. Kalau tidak ada yang mencalonkan, biar saya saja yang maju. Masa kita jadi pengikut. Kalau ada medan bertarung, ya, kita bertarung," ujar Nusron tentang pilgub Jateng 2018.