TEMPO.CO, Padang - Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional mendeklarasikan Mahyeldi Ansharullah sebagai calon wali kota Padang pada pilkada 2018 pada Senin malam, 11 Desember 2017. Calon inkumben itu berpasangan dengan Hendri Septa yang merupakan kader PAN.
Mahyeldi merupakan kader PKS. Ia menjabat wali kota Padang pada periode 2014-2019. Sebelumnya, ia pernah menduduki kursi wakil wali kota Padang periode 2009-2014.
Baca: Bawaslu Merilis Indeks Kerawanan Pilkada 2018
Sementara itu, Hendri Septa adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PAN Padang. Ia pernah menjadi anggota DPRD Padang.
Presiden PKS Sohibul Iman mengapresiasi kinerja Mahyeldi selama menjabat sebagai wali kota Padang. Ia menilai banyak prestasi yang sudah ditorehkannya. Salah satunya menertibkan Pantai Padang sehinga menjadi indah dan nyaman dikunjungi.
"Ia juga berhasil menata pasar tanpa gejolak," ujarnya saat ikut menghadiri deklarasi Mahyeldi-Hendri di Asrama Haji Padang, Senin malam, 11 Desember 2017.
Ia menjelaskan partainya mempunyai dua prinsip dalam mencari pasangan koalisi, yakni kebersamaan untuk umat dan prospek kemenangan. Kata dia, PKS ingin mewakili aspirasi rakyat bersama PAN dan Partai Gerindra. Namun, untuk saat ini koalisi baru PKS dan PAN. "Idealnya Gerindra bersama kami," ujarnya.
Baca: Target Jumlah Pemilih Naik, KPU Usahakan Ini untuk Pilkada 2018
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, Mahyeldi merupakan sosok pemimpin yang rendah hati. Politikus PKS itu juga dikenal pekerja keras. "Jika harus berhadapan (dengan Mahyeldi) kami juga bingung," ujarnya, Senin malam, 11 Desember 2017.
Zulkifli optimistis pasangan Mahyeldi-Hendri akan bisa memenangi pilkada 2018 nanti. Apalagi, banyak prestasi yang telah ditorehkan Mahyeldi selama periode sebelumnya.