TEMPO.CO, Bekasi - Partai Golkar memberi sinyal akan melanjutkan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pemilihan umum kepala daerah atau pilkada Kota Bekasi pada 2018. "Insya Allah sudah pasti dengan PKS," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golkar Kota Bekasi Heri Budisusetyo kepada Tempo, Ahad, 10 Desember 2017.
Menurut Heri, Rahmat Effendi, yang kini menjabat Wali Kota Bekasi, menjadi calon tunggal. Rahmat, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, dibebaskan memilih calon pendampingnya oleh Dewan Pimpinan Pusat. "Beliau yang menentukan sendiri," ucap Heri.
Heri tak menampik Rahmat akan menggandeng Sutriyono, kader PKS yang kini menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam beberapa kesempatan, kata dia, Rahmat telah memperkenalkan Sutriyono menjadi wakilnya. "Tinggal menunggu deklarasi saja," ujarnya.
Kepada Tempo, Sutriyono menyatakan bersedia menjadi pendamping Rahmat untuk maju dalam pilkada Kota Bekasi tahun depan. Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah 3 tersebut mengatakan deklarasi dijadwalkan pada pertengahan Desember. "Kalau tidak ada halangan, pertengahan Desember deklarasi," tuturnya.
Sutriyono tak asing dengan Kota Bekasi karena dia pernah menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi periode 2009-2014. Sutriyono dilantik sebagai anggota DPR periode 2014-2019 sebagai pergantian antarwaktu untuk menggantikan anggota DPR dari PKS yang dipecat, Gamari.
Dalam beberapa kesempatan, Rahmat Effendi terang-terangan menyatakan menggandeng Sutriyono dari PKS dalam pilkada Kota Bekasi 2018. Sebab, Ahmad Syaikhu, pasangannya, saat ini maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat guna mendampingi Deddy Mizwar. "Sudah nyaman dengan PKS, hubungan kita sangat harmonis," kata Rahmat.