TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Fadli Zon menjelaskan sejumlah pertimbangan partainya mengusung Mayor Jenderal (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018. Pertimbangan itu antara lain, ketokohan, latar belakang, dan pengalaman Sudrajat.
"Dia merupakan seorang tokoh daerah, memiliki banyak pengalaman dan juga latar pendidikan yang bagus," kata Fadli Zon saat ditemui di daerah Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 9 Desember 2017.
Mayor Jenderal (Purn) Sudrajat merupakan lulusan Akademi Militer pada 1971. Dia pernah menjabat Kapuspen TNI pada 1999. Selepas dicopot Gus Dur, Sudrajat menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI bidang Ekonomi. Kemudian dia diangkat menjadi Direktur Jenderal Strategi Pertahanan di Kementerian Pertahanan pada 2003, dan pensiun pada 2005. Setelah pensiun, Sudrajat kemudian diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Cina.
Baca juga: Survei Orkestra: Elektabilitas Partai Gerindra Salip PDIP
Nama Sudrajat di dunia politik tidak kentara terdengar, namanya sempat muncul pada 2014 karena disebut Indonesia Tanpa Militer (ITM) sebagai salah satu jenderal yang mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menetapkan Mayor Jenderal (Pur) Sudrajat sebagai kandidat bakal calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018. Keputusan itu diteken pada Kamis malam, 7 Desember 2017 di kediaman Prabowo, Hambalang, Sentul, Jawa Barat. "Pengumuman resmi akan dideklarasikan ketua umum pada sore hari ini," kata Fadli Zon.
Meskipun berdasarkan hasil survei, lanjut Fadli, elektabilitas Sudrajat masih rendah, namun dia yakin partainya dapat meningkatkan elektabilitas menjelang Pilkada Jawa Barat 2018. "Dulu elektabilitas Jokowi juga rendah ketika Pilkada DKI, tapi bisa kita angkat," kata Fadli.
Baca juga: Ke Yogya, Prabowo Subianto Baca Tahlil di Makam Sultan Agung
Sementara itu, untuk berkoalisi dengan partai lain, Fadli mengatakan, partai masih melihat dan membaca dinamika di lapangan. Menurut Fadli, yang terpenting adalah Sudrajat memiliki kemauan dan kemampuan memimpin Jawa Barat. Soal elektabilitas dan popularitas dikatakan Fadli menjadi urusan Partai Gerindra.