TEMPO.CO, Makassar - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurdin Halid menyerahkan surat rekomendasi secara resmi kepada bakal calon Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Senin 4 Desember. Penyerahan ini sebagai bentuk dukungan Golkar kepada salah satu calon Wali Kota Makassar yang juga menantu pemilik Bosowa Corporation Aksa Mahmud.
"Semua ada proses. Pilihan Golkar tak datang tiba-tiba. Jadi seluruh kader harus berpihak ke pilihan partai," ucap Nurdin Halid di Makassar, Senin 4 Desember 2017.
Baca juga: Pilgub Sulsel, Bakal Ada Setya Novanto di Deklarasi Nurdin Halid
Nurdin mengatakan Golkar mengusung Munafri lantaran memiliki keihlasan untuk mengabdikan diri untuk Kota Makassar. Padahal, ucap Nurdin, Munafri tidak perlu menjadi wali kota Makassar lantaran berasal dari keluarga berkecukupan. "Tapi dia (Munafri) memiliki keihlasan," ujarnya.
Nurdin mengatakan lawan terberat Munafri adalah Mohammad Ramdhan Pomanto yang juga petahana di Pilwalkot 2018. Karena itu, Munafri harus betul-betul memahami kondisi Kota Makassar. "Lawan yang kita hadapi ini tidak mudah tapi pasti ada celah untuk menumbangkan petahana ini," kata Nurdin.
Apalagi, kata dia, Golkar memiliki beberapa partai pendukung yang siap memenangkan Munafri di Pilkada mendatang. Seperti NasDem, Hanura, dan PBB. "Partai lain akan menyusul, yang pasti baru dua partai pendukung," lanjut dia.
Munafri Arifuddin belum menentukan siapa yang bakal mendampinginya di Pilkada Makassar mendatang. Namun nama yang mencuat saat ini kader Partai NasDem Rachmatika Dewi. "Ada tiga nama yang diusulkan. Tapi itu nanti didiskusikan bersama calon wakwali kota. Lalu kita gelar rapat untuk menentukan siapa pendamping Munafri," kata Nurdin.
Munafri Arifuddin mengakui awalnya ragu maju bertarung di kontestan lima tahunan tersebut. "Tapi setelah Golkar (lewat Nurdin Halid ) memberikan rekomendasi untuk saya, saya semakin optimis bisa menang di Pilkada mendatang," tutur Direktur Utama PT PSM ini.