TEMPO.CO, Trenggalek – Bupati Trenggalek Emil Dardak tidak ingin memperpanjang masalah pemecatan dirinya dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia mengaku masih menghormati PDIP yang berperan dalam pemenangannya menjadi Bupati Trenggalek. “Sudahlah, saya tak ingin memperpanjang. Saya masih menghormati PDIP sebagai partai besar dan bermartabat,” kata Emil kepada Tempo, Jumat 24 Nopember 2017.
Suami artis Arumi Bachsin itu berujar telah berusaha membangun komunikasi politik dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto terkait keputusannya berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa dalam pilkada Jawa Timur. Karena itu Emil merasa tidak melanggar etika ketika menerima tawaran menjadi calon wakil gubernur.
Baca: Kecewa, Petinggi PDIP Mengenang Saat Mesra dengan Emil Dardak
Ihwal sikap PDIP Trenggalek yang berbalik mengkritik kinerjanya, Emil mengaku tak terlalu risau. Sebab dari tujuh partai politik pengusungnya dalam pilkada Trenggalek, hanya PDIP saja yang berbalik arah. Sedangkan enam partai lain masih tetap mendukung, yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Menurut Emil enam pimpinan partai tersebut siap mendukung langkah politiknya maju ke pemilihan Gubernur Jawa Timur. “Dari tujuh partai pengusung, hanya satu yang mengambil langkah A,” katanya.
Simak: PDIP Nilai Emil Dardak Tidak Berprestasi Pimpin Trenggalek
Sebelumnya, saat berkunjung ke Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek beberapa waktu lalu, Hasto Kristiyanto meminta agar setiap kader PDIP mematuhi keputusan yang telah diambil Ketua Umum Megawati Sukarnoputri dalam pemilihan gubernur dan bupati/walikota.
Secara khusus Hasto berpesan kepada Emil agar menjunjung tinggi etika partai jika hendak dicalonkan menjadi wakil gubernur oleh partai lain. Sebab PDIP telah memutuskan mendukung pasangan Syaifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas.
Pemecatan terhadap Emil Dardak akhirnya benar-benar diambil DPP PDIP seperti disampaikan Hasto Kristianto di Jakarta, Kamis malam 23 Nopember 2017.
HARI TRI WASONO