TEMPO.CO, Tasikmalaya - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, yang juga pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Asep Maoshul Affandi, mengaku akan habis-habisan menghalangi langkah calon wakil gubernur dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Uu Ruzhanul Ulum, untuk berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Asep juga mengancam akan menarik dukungan Himpunan Alumni Miftahul Huda (Hamida), jika Ridwan Kamil berpasangan dengan Uu. "Orang bertanya apakah saya akan dukung RK (Ridwan Kamil)? Tergantung siapa wakilnya. Kalau wakilnya kontradiktif dengan apa yang saya konsepkan, dengan apa yang sudah saya teliti, jangan harap RK dapat dukungan kami (Hamida)," katanya saat ditemui di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Rabu, 15 November 2017.
Baca: Ditolak Pendukung Dedi Mulyadi di Pilgub, Ridwan Kamil: Dinamika
Alasan Asep menghalangi Uu menjadi calon wakil Ridwan adalah dia tidak ikhlas jabatan Bupati Tasikmalaya diberikan kepada orang lain. "Jelas kami akan menolak," ujarnya pria yang juga anggota DPR dari PPP ini.
Asep mengklaim turut andil membangun Tasikmalaya, bahkan sejak pasca-reformasi lalu. "Kita lama membangun Kabupaten Tasik dari pasca-reformasi sampai hari ini. Ini malah diberikan. Enak saja. Kita banting tulang, jungkir balik, berdarah-darah," ucapnya.
Dengan maju sebagai calon wakil gubernur, Asep menilai Uu telah berkhianat kepada warga Tasikmalaya yang telah memilihnya. Dia juga meyakini masyarakat Tasikmalaya tidak menghendaki Uu maju sebagai calon wakil gubernur. "Kan (Uu) belum (menjabat) 3 tahun. Apakah masyarakat Tasik benar-benar mau (Uu) nyalon gubernur? Enggak. Saya berbicara seperti ini juga karena banyak permintaan dari masyarakat," tuturnya.
Simak: Ridwan Kamil: Tak Masalah jika Golkar Cabut Dukungan
Asep juga menyebut DPP dan DPW PPP tidak melek dengan memberi rekomendasi kepada Uu untuk maju sebagai calon wakil gubernur. Seharusnya, kata dia, PPP mempertahankan Uu, yang berasal dari partai berlambang Ka’bah, sebagai bupati. "Kemarin, saat bupatinya dari PPP saja sudah hilang lima kursi (PPP) di DPRD (Kabupaten Tasikmalaya). Gimana nanti," katanya.
Asep mengaku mencalonkan diri sebagai gubernur atau wakil gubernur bukan karena kehendaknya. Hal itu justru karena permintaan Ridwan Kamil dan Ketua Umum PPP Rhomahurmuziy alias Romy. Karena itu, ketika rekomendasi PPP jatuh ke Uu, Asep mengaku heran.
Lihat: Pilgub Jabar, 3 Partai Pengusung Ridwan Kamil Rebutan Cawagub
"Enggak tahu juga saya (surat keputusan PPP ke Uu). Romy enggak konsekuen dan enggak menghargai. Dia berharap mengambil (calon) dari Miftahul Huda dengan mengangkat kebesaran Hamida. Emangnya kendali (Hamida) di Uu? Hamida saya punya, saya yang kendalikan," ujarnya.
Saat dimintai tanggapan ihwal upaya penjegalan dari Asep Maoshul, Uu enggan berkomentar. "Tidak berkomentar dulu, maaf," ucapnya saat ditemui di Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya.
CANDRA NUGRAHA