TEMPO.CO, Semarang - Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mencoba peruntungan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018, tampil di hadapan mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada Selasa, 14 November 2017.
Sudirman, yang asli Brebes, mengandaikan pemimpin sebagai pabrik, dan bukan gudang. Balok kayu masuk pabrik ketika keluar akan menjadi meja atau kursi.
"Sementara balok masuk gudang keluar tetap sebagai balok," kata Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) tersebut dalam seminar "Peran Mahasiswa Dalam Upaya Penguatan Integritas Bangsa."
Sudirman Said bersiap untuk mengikuti laga Pilkada 2018 di Jawa Tengah. Belum ada partai yang secara resmi mendukung atau mencalonkan dia. Namun, Sudirman pernah mengatakan bahwa Partai Gerindra agaknya tertarik untuk mendukung dia.
"Mereka memberi sinyal baik, tapi saya tak klaim apa pun." katanya saat ditemui Tempo seusai Seminar Wirausaha Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, pada Jumat, 20 Oktober 2017.
Menurut Sudirman, jika pemimpin berlaku seperti pabrik maka akan memberikan nilai tambah pada benda yang diproduksinya. Artinya, pencapaian tertinggi seorang pemimpin ketika berhasil menghela perubahan ke arah yang lebih baik. Namun, kini masih banyak pemimpin yang mencari celah untuk memperkaya diri padahal mereka sudah dicukupi kebutuhannya.
Sudirman Said, yang pernah menjadi Ketua Tim Sinkronisasi Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan-Wakil Gubernur Sandiaga Uno, menuturkan, dahulu orang berpolitik diniatkan untuk memberi demi kemajuan bangsa. Tapi sekarang berpolitik untuk berebut kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Masih saja cari-cari celah untuk memperkaya diri," ujar Sudirman.
Selain harus memiliki integritas, Sudirman Said menuturkan, pemimpin harus memiliki kompetensi yakni kemampuan, keahlian, dan pemahaman terhadap organisasi dan kerja. Dia pun berpesan kepada para mahasiswa agar menjaga integritas, melatih kompetensi, dan memperluas jaringan agar kelak siap menjadi pemimpin.