TEMPO.CO, Tulungagung – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono mengaku mendapat 10 dukungan partai politik dalam pemilihan Bupati Tulungagung. Pencalonan Margiono juga menarik perhatian karena kerap mengobral hadiah mahal kepada masyarakat.
Sejak memasang atribut kampanye berupa baliho sebagai calon Bupati Tulungagung periode 2018 – 2023, Margiono langsung tancap gas. Secara rutin dia menggelar banyak acara yang melibatkan masyarakat luas dengan iming-iming hadiah. Mulai peralatan elektronik hingga sepeda motor dibagi-bagikan secara gratis bagi warga yang mengikuti acaranya.
Baca: Seribuan Kader PDIP Tulungagung Turun ke Jalan, Ini Tuntutannya
Menurut Budi Sujarwo Plandang, anggota tim sukses yang juga adik Margiono, kegiatan tersebut adalah upaya kakaknya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat Tulungagung. Berbagai acara digelar mulai jalah sehat, senam, hingga pertunjukan wayang disuguhkan kepada masyarakat dengan berbagai hadiah mahal. “Itu uang Pak Margiono sendiri, bukan bantuan partai,” kata Budi saat dihubungi Tempo, Selasa 7 November 2017.
Meski menghabiskan biaya tak sedikit dalam setiap kegiatan, Budi membantah jika kekayaan mantan Pemimpin Redaksi Jawa Pos itu melimpah. Bahkan menurut dia banyak warga Tulungagung yang memiliki kekayaan melebihi kakaknya namun mereka memilih tak membagi harta tersebut kepada warga yang membutuhkan. Karena itu ketika Margiono membuat banyak kegiatan dan membagi hadiah, hal itu dinilai positif dan bermanfaat.
Budi mengklaim Margiono telah mengantongi dukungan 10 partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Mereka berkomitmen mendukung Margiono yang dianggap memiliki program pembangunan strategis. Sedangkan untuk wakilnya masih akan dilakukan uji elektabilitas dari 17 nama yang diajukan. Diantaranya adalah Anna Lutfie, politikus Perindo yang juga adik kandung mantan politikus Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Anna juga sempat bergabung bersama Partai Amanat Nasional.
Simak: Kader PDIP Tolak Pencalonan Syahri dalam Pilkada Tulungagung
Margiono saat dikonfirmasi terpisah soal bagi-bagi hadiah tersebut mengaku sedang melakukan pendidikan kepada masyarakat. Dia meyakni memberi uang kepada masyarakat yang membutuhkan baik daripada tidak memberi. Dia juga mengaku tak berniat membeli suara rakyat melalui program bagi-bagi hadiah tersebut. “Memberi kepada masyarakat itu lebih baik dari tidak memberi,” katanya.
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tulungagung Adib Makarim mengatakan Margiono adalah salah bakal calon Bupati Tulungagung yang mengembalikan formulir ke PKB. Selain dia, Ketua Satkornas Banser Alfa Isnaeni dan pensiunan militer Sutrisno juga mendaftar sebagai calon bupati melalui PKB. “Pak Margiono kemarin mengembalikan formulir pendaftaran,” kata Adib.
Meski berstatus Ketua PWI pusat sekaligus Direktur Utama Harian Rakyat Merdeka, elektabilitas Margiono, menurut Adib masih perlu diuji. Sebab popularitas di dunia jurnalistik tidak serta merta berbanding lurus dengan elektabilitas politik. Karena itu secara internal PKB akan melakukan jajak pendapat atau survei terlebih dulu terhadap Margiono.
Lihat: Bupati Tulungagung Mendata Pegawai, Dijatuhi Sanksi Bila Ikut HTI
Tak hanya menjaring suara masyarakat, jejak rekam dan keseriusan Margiono juga akan diuji oleh DPW dan DPP PKB. Hal ini untuk menghindari potensi pencalonan main-main yang hanya untuk mengejar popularitas dalam momentum pilkada. “Kita tak ingin calon tak serius, cari popularitas saja,” kata Adib.
HARI TRIWASONO