TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) hasil Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 mendatang akan berpengaruh pada Pemilihan Presiden yang akan digelar 2019 mendatang.
"Dalam konteks pilpres 2019, calon gubernur mana yang terpilih pada pilkada 2018 dan siapa calon presiden yang ia dukung akan berpeluang memenangkan pilpres di Jawa Barat," kata Djayadi saat memaparkan hasil survei SMRC di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 2 November 2017.
Djayadi menilai Pilgub Jabar krusial sebab provinsi ini menyumbang 18 persen pemilih nasional alias terbesar di Indonesia. Suara di Jawa Barat, kata Dyajadi, akan berpengaruh terhadap perolehan suara pada Pilpres 2019.
Ia merujuk pada Pilpres 2014. Dukungan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Prabowo Subianto berdampak pada kemenangan Prabowo di Jawa Barat.
Baca juga: SMRC: Ridwan Kamil Berpeluang Besar Menang Pilgub Jabar 2018
Adapun berdasarkan survei SMRC, Ridwan Kamil memiliki potensi paling besar untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018. Djayadi mengatakan tren dukungan terhadap Ridwan Kamil konsisten berada di tingkat teratas.
"Secara konsisten kami menemukan, mulai dari simulasi top of mind atau simulasi beberapa nama, Ridwan Kamil unggul," kataya.
Dari berbagai simulasi pilihan, elektabilitas Ridwan Kamil berada di urutan teratas dengan jumlah dukungan berkisar 16,8 hingga 64 persen. Dalam pertanyaan top of mind, Wali Kota Bandung ini mendapatkan dukungan terbanyak yakni sebesar 16,8 persen.
Adapun nama lain memperoleh angka di bawah 10 persen untuk pertanyaan top of mind. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memiliki elektabilitas sebesar 3,8 persen, disusul Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan 2,2 persen. Nama-nama lain yakni Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dengan elektabilitas 1,5 persen, Dede Yusuf Macan Effendi 0,9 persen, dan sejumlah nama lain.
Baca juga: Pilgub Jabar, PDIP Menimang Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar
Survei ini dilakukan terhadap 800 responden di Jawa Barat pada 27 September hingga 3 Oktober 2017. Metode yang digunakan yakni multi-stage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Presentasi survei SMRC ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, dan anggota Partai Gerindra sekaligus Ketua Badan Legislatif DPR, Supratman Andi Agtas.