TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kiai di Jawa Timur kembali mendukung Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur tahun 2018. Ini ketiga kalinya Khofifah diusung dalam Pilgub Jawa Timur setelah kalah dalam Pilgub Jawa Timur tahun 2008 dan 2013.
Dukungan para kiai itu disampaikan usai melakukan pertemuan tertutup dengan Khofifah di pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, yang digelar sejak siang hingga petang, Ahad 15 Oktober 2017. Usai pertemuan, perwakilan kiai menggelar jumpa pers di sebuah rumah makan di Jombang. Juru bicara para kiai, KH Asep Saifudin Chalim, mengungkapkan alasan para kiai mendukung Khofifah.
Baca juga: Pengamat: Khofifah Harus Jeli Cari Calon Wakil Gubernur
“Kami sebagai kiai punya tanggung jawab terwujudnya tatanan kehidupan yang luhur. Sesunggungnya Allah menitipkan bumi ini pada hamba-hamba-Nya yang salih,” kata pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto ini.
Menurutnya, alasan para kiai mendukung Khofifah karena ia dianggap memenuhi empat kriteria atau sifat seorang pemimpin sebagaimana ada pada diri Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Empat sifat itu antara lain sidiq (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan gagasan), fatonah (cerdas), dan amanah (bertanggung jawab). “Dia selalu benar dalam bicara dan berarti akan dapat dipercaya, terampil dalam menyampikan gagasannya, dan ini ditunjang dengan kecerdasannya,” ujar Asep.
Baca juga: NasDem Persilakan Khofifah Pilih Wakilnya untuk Pilkada Jatim
Dengan sekian pengalaman dan peran Khofifah baik di bidang keagamaan, sosial, politik, dan pemerintahan di tingkat nasional dan internasional, kapasitas dan kapabilitas Khofifah dianggap sangat mumpuni. “Kami berharap terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur dan itu ada pada sosok Ibu Khofifah,” kata kiai yang juga Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) ini.
Asep berharap jika di Jawa Timur terwujud kehidupan yang adil dan makmur maka akan jadi contoh bagi provinsi lain. “Sehingga jadi referensi provinsi yang lain, maka keseluruhan akan jadi adil dan makmur dan jadi referensi bagi pembangunan nasional,” ujarnya.