Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kalah di Pilkada Kepulauan Riau, Golkar dan PDIP Salahkan TNI

image-gnews
Soerya Respationo dan Ansar Ahmad. Pilkada Kepulauan Riau 2015. Pilgubkepri.com
Soerya Respationo dan Ansar Ahmad. Pilkada Kepulauan Riau 2015. Pilgubkepri.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan Muhammad Sani dan Nurdin Wasirun sebagai calon Gubernur Kepulauan Riau tak berjalan mulus. Gugatan perselisihan hasil penghitungan suara yang didaftarkan pesaing mereka, Soeryo Respatiyono dan Ansar Ahmad, berpotensi menganulir putusan pleno hasil penghitungan suara tingkat provinsi. Dalih yang mereka gunakan adalah sikap partisan Tentara Nasional Indonesia.

"TNI terlibat secara masif, terstruktur, dan sistematis," ujar Sirra Prayuna, pengacara pasangan Soeryo Respatiyono dan Ansar Ahmad, Selasa, 22 Desember 2015.

Pasangan Soeryo dan Ansar hanya mampu meraup 305 ribu suara dalam pemilihan Gubernur Kepulauan Riau. Pasangan yang didukung Golkar dan PDIP itu terpaut 6,4 persen dari pasangan Muhammad Sani dan Nurdin yang berhasil meraih 347 ribu suara. Muhammad Sani adalah petahana yang didukung Partai Demokrat dan Gerakan Indonesia Raya.

Menurut Sirra, dugaan keterlibatan TNI terlihat dari pengerahan kekuatan TNI di basis suara Golkar serta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Prajurit TNI yang bertugas melapis tugas kepolisian nyatanya berperan seperti penyelenggara pemilu. "Mereka membagikan Form C6, surat undangan bagi pemilih di basis suara Golkar dan PDIP," katanya.

Selain itu, kata Sirra, surat undangan yang disebar lewat personel TNI itu hanya dibagikan kepada warga yang bersedia memilih pasangan Sani dan Nurdin. Sementara itu, surat undangan bagi warga pendukung pasangan Soeryo-Anshar ditahan. "Akibatnya, tingkat partisipasi masyarakat di wilayah itu sangat rendah, di bawah 50 persen," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sirra mengatakan dugaan pelanggaran itu telah dilaporkan kepada Danpuspom TNI dan Badan Pengawas Pemilu. Temuan itu juga mereka jadikan alat bukti yang menunjang penyelesaian perkara di Mahkamah Konstitusi. "Kami berharap, MK bisa menjatuhkan putusan untuk melakukan penghitungan suara ulang di basis suara Golkar dan PDIP," katanya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, mengatakan prajurit TNI juga terindikasi melanggar prosedur penanganan perkara. Itu terlihat saat enam personel TNI menggeruduk rumah Alex, bendahara pasangan Soeryo-Anshar dengan alasan terlibat praktek politik uang. "Padahal, saat itu, Alex sedang membagikan uang untuk para saksi. Pembagian uang itu sah menurut aturan," ujarnya.

Menurut Hasanuddin, TNI tak memiliki kewenangan menindak dugaan pelanggaran pilkada. Kalau pun harus terlibat, kehadiran mereka harus perintah polisi didampingi petugas pengawas. "TNI hanya melapis tugas pengamanan polisi. Jadi mereka tak bisa serta-merta mengambil inisiatif. Tindakan apa pun yang mereka ambil harus didasari perintah polisi atau panwas," katanya.

RIKY FERDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.


HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, 8 Januari 2018. Tempo/Adam Prireza
HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.


PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Marwan Jafar saat mengumumkan dukungan terhadap calon gubernur Sudirman Said dan Ida Fauziah dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa 9 Januari 2018. Tempo/Arkhelaus W.
PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.