TEMPO.CO, Sumenep - Distribusi logistik Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sumenep untuk wilayah kepulauan batal. Penyebabnya, kapal perintis Maumere 1 yang dipakai Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengantarkan logistik menabrak kapal nelayan di tengah laut.
"Karena tabrakan itu, kapal kembali ke Pelabuhan Kalianget," kata Komisioner KPU Sumenep, Malik Mustofa, Senin, 30 November 2015.
Menurut Malik, untuk distribusi selanjutnya, KPU masih menunggu perkembangan dari Syahbandar Pelabuhan Kalianget. Dia memastikan 337 kotak suara yang berisi logistik pilkada aman dan tidak ada yang rusak.
"Logistik masih di dalam kapal, dijaga polisi," ujar Malik.
Sedangkan Kepala Syahbandar Pelabuhan Kalianget Iksan mengatakan insiden tabrakan kapal tersebut telah ditangani Kepolisian Resor Sumenep. "Sudah ditangani polisi. Kami hanya memastikan kapal kembali ke pelabuhan seusai tabrakan," ujar Ikhsan.
Di tempat terpisah, Kepala Subag Humas Polres Sumenep Ajun Komisaris Hasanudin menjelaskan perahu nelayan yang ditabrak kapal Maumere adalah kapal milik As'ari, 31 tahun, warga Desa Padike, Kecamatan Pulau Talango. "Waktu itu, korban tengah memancing ikan," katanya.
Menurut Hasan, akibat tabrakan itu, perahu milik As'ari hancur dan korban tercebur ke laut. Beruntung As'ari tertolong setelah diselamatkan menggunakan perahu kecil milik kapal Maumere. "Korban lalu dijemput oleh petugas dan dibawa ke kantor Polairud bersama dengan nakhoda kapal Maumere".
Kapal Maumere 1 berangkat Senin pagi dari pelabuhan Kalianget. Rencananya kapal ini akan mengantar logistik pilkada ke Kecamatan Pulau Sapeken, Kecamatan Kangayan, dan Kecamatan Arjasa di Pulau Kangean. Sebelum insiden tabrakan tersebut, pengiriman logistik ke dua pulau telah tertunda tiga kali.
MUSTHOFA BISRI