TEMPO.CO, Karawang - Roni Rubiat Machri, Kepala Bidang Penindakan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Karawang, menyatakan empat anggota stafnya tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk melakukan investigasi di lapangan.
"Pengawasan investigasinya masih lemah. Mereka ke lapangan tanpa pelatihan yang cukup," kata Roni saat ditemui di kantor Panwaslu Karawang, Senin, 30 November 2015.
Roni berujar, stafnya tidak memiliki latar belakang yang cocok untuk bertugas sebagai pemantau pelanggaran. Empat anggota stafnya yang masih kuliah itu, ucap dia, perlu diberi pelatihan layaknya intel. "Supaya bisa memantau pelanggaran secara jeli dan mengumpulkan buktinya secara lengkap," tuturnya.
Ia mengakui telah luput dalam mengawasi pelanggaran di acara kampanye terbuka salah satu calon kepala daerah Karawang di Lapangan Karangpawitan, Sabtu, 28 November 2015. "Padahal itu temuan penting, bisa jadi alat bukti. Karena luput, saya harus tanya ke wartawan TV," kata Roni.
Bukan tanpa upaya, untuk melakukan pengawasan dalam acara kampanye Saiman, Roni menyebar stafnya ke setiap sudut Lapangan Karangpawitan. "Namun Panwaslu hanya punya satu handycam. Itu pun pinjaman. Staf kami kebanyakan merekam pakai ponsel," ucap Roni.
Dalam kampanye itu, seorang anggota tim sukses pasangan tersebut menyawer duit secara terang- terangan. Tim sukses itu melempar berlembar-lembar uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu ke bawah panggung.
HISYAM LUTHFIANA