TEMPO.CO, Bandung – Calon Bupati Bandung, Tasikmalaya, Karawang, dan Indramayu inkumben bisa kembali terpilih dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015. Ketua tim peneliti dari Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi, mengatakan, berdasarkan hasil survei, mereka berpotensi meraih kemenangan yang luar biasa.
Muradi berujar, potensi menang para kandidat di delapan daerah yang menggelar pemilihan kepada daerah serentak sebenarnya sama besar. Namun, karena belum muncul tawaran kandidat yang menarik ke publik dan tidak ada gerakan politik yang luar biasa dari para kandidat untuk membuat dukungan beralih, posisi inkumben jadi di atas angin. “Kondisi sekarang ini menguntungkan inkumben,” ucapnya di Bandung, Senin, 30 November 2015.
Calon inkumben, menurut dia, menjalankan cara konvensional untuk meraih dukungan dengan manyambangi warga. “Kalau tidak ada peristiwa politik yang khusus, inkumben pasti menang. Mereka diam saja pasti menang,” tuturnya. Di sisi lain, ada potensi kecurangan seperti pemanfaatan birokrasi oleh para calon inkumben serta penyelenggara dan pengawas pemilu yang tidak netral. “Target kecurangan pada pemilih berbasis keagamaan, penyelenggara pilkada, pemilih mengambang, dan pemilih pemula,” ucapnya.
Pengajar di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran, Dede Sri Kartini, mengatakan pemilih rasional dalam pilkada serentak di Jawa Barat jumlahnya masih sedikit dibanding loyalis pendukung partai dan pemilih berdasarkan naluri (insting). “Dari survei kami, 86 persen merupakan pemilih dengan rasionalitas terbatas dan insting atau asal memilih,” ujarnya.
Adapun soal calon inkumben, ia menilai kecenderungan dukungan kepada Bupati Bandung masih kuat walaupun tidak didukung salah satu partai yang biasanya menjadi basis pemilih terbesar. Begitu pula kecenderungan kepada Bupati Kabupaten Indramayu.
Sementara kecenderungan kepada kepala daerah Kabupaten Sukabumi, Karawang, Kota Depok, Cianjur, dan Kabupaten Tasikmalaya inkumben dinilainya kurang kuat. Salah satu faktor yang menonjol adalah sumber daya aparatur daerah yang lemah.
ANWAR SISWADI