TEMPO.CO, Surabaya - Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana, optimistis menghadapi debat publik ketiga atau yang terakhir pada Jumat malam, 27 November 2015. Alasannya, tema yang diangkat sudah dikerjakan oleh pasangan Risma-Whisnu selama menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2010-2015 lalu.
Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya menyelenggarakan debat publik terakhir pilkada Surabaya dengan tema “Memajukan dan Menyelesaikan Persoalan Daerah, Menyelaraskan Pembangunan Kota dengan Provinsi dan Nasional”. Seperti dua sebelumnya, debat ketiga ini juga akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi swasta.
“Tema debat itu merupakan program-program yang sudah dilakukan oleh Risma-Whisnu,” kata Ketua Tim Pemenangan Pasangan Risma-Whisnu, Syaifuddin Zuhri, ketika ditemui di gedung DPRD Kota Surabaya, Jumat, 27 November 2015.
Menurut Syaifuddin, kebijakan pembangunan yang akan diambil oleh Risma-Whisnu dipastikan akan sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ini karena keduanya didukung sepenuhnya oleh PDIP. “Jadi pasti sinkron, wong satu partai,” kata dia.
Selama ini, lanjut dia, berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Risma-Whisnu bukan hanya sesuai dengan keinginan pemerintah pusat. Lebih dari itu, menurut dia, berbagai kebijakan juga menjadi solusi bagi problem-problem yang muncul di Surabaya.
Dia mencontoh program sekolah gratis serta surat keterangan miskin yang sinkron dengan kebijakan Jokowi tentang adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP), Indonesia Sehat (KIS), dan Keluarga Sejahtera (KKS). “Jadi intinya tidak perlu diragukan lagi dalam tema ini, Risma-Whisnu lebih menguasai,” kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Laporan Langsung Melalui Twitter