TEMPO.CO, Kupang - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan digelar 9 Desember 2015 hanya tersisa waktu kurang dari sebulan. Namun lima dari sembilan kabupaten yang menyelenggarakan pilkada, sampai saat ini belum menyiapkan logistik pemilu, termasuk surat suara.
Fakta itu diungkapkan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) NTT Nelce Ringu. "Masih ada lima kabupaten yang belum melakukan pengadaan logistik pemilu," katanya di sela workshop hasil pengawasan pilkada di Kupang, Kamis, 12 November 2015.
Menurut Nelce, hingga saat ini baru empat kabupaten yang sedang memproses pengadaan surat suara di Surabaya dan Kudus. Empat kabupaten itu adalah Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, dan Sumba Timur. "Kami sedang memantau proses pengadaan surat suara itu," ujarnya.
Dia mengatakan Panwaslu NTT mengalami kesulitan memantau proses pengadaan logistik pilkada di delapan kabupaten itu. Berkas pengadaan logistik tidak di laporkan ke Panwaslu NTT. "Kami belum terima berkas proses pengadaan dari delapan kabupaten itu," ucapnya.
Nelce khawatir timbul persoalan yang berkaitan dengan proses pendistribusian karena siswa waktu yang tersedia makin mepet. Apalagi secara geografis, wilayah NTT tidak mudah dijangkau. “Pendistribusian hingga ke tempat pemungutan suara akan sulit,” tuturnya.
Juru bicara Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, Fidel Olin, mengakui pihaknya belum melakukan proses pengadaan logistik pilkada. Kendalanya masih menunggu penetapan daftar pemilih tetap (DPT). "Setelah DPT ditetapkan, baru akan dilelang pengadaannya dan dicetak," katanya.
Namun Fidel menjamin, meski waktu yang tersisa makin mepet, perusahaan yang melakukan pengadaan logistik pemilu bisa tepat waktu. "Kami akan cari perusahaan yang bisa memenuhi keinginan kami agar pencetakan dipercepat," ujarnya.
YOHANES SEO