TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Kepolisian Daerah Papua Paulus Waterpau mengatakan, ada empat daerah yang rawan di Papua saat pilkada serentak yang akan digelar pada Desember mendatang. Dia mengatakan akan mengerahkan dua per tiga kekuatan personelnya untuk mengamankan pilkada.
“Di setiap kabupaten yang ikut pilkada diperbantukan satu orang pejabat utama untuk mem-back up para kapolres di lapangan,” kata Paulus, Rabu, 11 November 2015.
Paulus mengatakan, keempat daerah itu adalah Kabupaten Boven Digul, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Supiori, dan Kabupaten Nabire. “Tapi juga ada daerah rawan yang diantisipasi, yakni Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang,” katanya. Di Papua, ada 11 Kabupaten yang menyelenggarakan pilkada serentak.
Menurut Paulus, untuk wilayah Nabire, kerawanan terjadi karena adanya salah satu calon kepala daerah yang sedang menggugat Komisi Pemilihan Umum ke Pengadilan tata Usaha Negara Makassar karena namanya dicoret sebagai kandidat.
“Selain itu, di Nabire juga ditemukan kasus indikasi pembuatan KTP secara besar-besaran dari masyarakat di tiga kabupaten sekitar Nabire, yakni dari Dogiyai, Deiyai dan Paniai,” katanya.
Dia mengatakan, masalah tersebut harus diantisipasi karena Nabire dikelilingi tiga kabupaten yang tak ikut pilkada serentak, Apalagi, ada indikasi pengerahan massa pada saat pelaksanaan Pilkada. “Untuk daerah rawan khusus dalam pengamanannya membutuhkan bantuan anggota TNI. Tapi, pasukan itu tak menonjol pada barisan paling depan pengamanan,” katanya.
CUNDING LEVI