TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Perang klaim mulai memanas di Tangerang Selatan. Dua pasangan rival Wali Kota bertahan Airin Rachmy Diani-Benyamin Davnie merasa diuntungkan dengan isu korupsi yang menerpa keluarga Airin selama dua tahun belakangan.
Arsyid-Elvier Ariadianne Soedarto Poetri dan Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra menyatakan optimitis bisa merebut suara Airin. “Masyarakat Tangsel sudah cerdas, mereka akan mencari calon yang bersih,” kata Sekretaris tim pemenangan Arsyid-Elvier, Fatahillah, saat dihubungi pada Selasa 27 Oktober 2015.
Berdasarkan hasil kampanye sementara, Fatahillah menyebutkan, banyak fakta di lapangan jika masyarakat Tangerang Selatan saat ini sudah jengah dengan pemerintahan saat ini. “Masyarakat sudah tahu jaringan birokrasi bekerja untuk petahana, untuk itu mereka menyatakan dukungan kepada kami secara diam-diam,” kata Fatahillah.
Selain pemilih yang sembunyi-sembunyi dalam menentukan sikap, Fatahillah juga menyebutkan, jika kubu Arsyid-Elvier kebanjiran kelompok masyarakat yang menyatakan dukungan secara terbuka untuk pasangan nomor urut 2 itu. “Alhanmdulilah semakin hari dukungan semakin kuat dan solid,” katanya.
Menurut Fatahillah, basis massa Arsyid-Elvier juga kini meluas. Jika sebelumnya hanya terpaku mengandalkan jaringan keluarga Arsyid, kini mulai merambah semua kalangan, bawah, menengah dan atas. Hitung-hitungan diatas kertas, kata Fatahillah, pasangan yang diusung PDIP dan Hanura ini optimis bisa menang dalam Pilkada Tangerang Selatan.
Kubu Ikhsan-Alin juga optimis bisa menang dalam pertarungan. Menurut juru bicara tim pemenangan pasangan nomor urut 1 itu, Teddy Gusnaidi, justru isu korupsi yang melilit Airin telah banyak membuka mata hati warga Tangerang Selatan. “Banyak masyarakat yang mengeluh bahwa program pemerintah sekarang tidak sesuai harapan,” kata Teddy.
Contoh kecilnya saja, kata dia, soal penataan selokan air, jalan dan banjir sampai sekarang belum mampu diatasi secara tuntas. Soal basis suara pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Gerindra itu, Teddy menyebutkan, pemilih tersebar secara merata baik dari kalangan bawah, menengah hingga kalangan keatas. Kalangan menengah atas yang udah bertemu dengan mereka memastikan akan mencoblos dan tidak akan golput dalam Pilkada 9 Desember mendatang.
Sebaliknya Benyamin Davnie juga mengklaim bakal menang karena isu korupsi tak menggerus suara mereka. Ia tak khawatir kehilangan suara dari kelas menengah-atas. “Kelas menang kami tinggi juga, tapi mereka malas ke TPS karena hari pemilihan libur nasional,” kata dia.
JONIANSYAH HARDJONO